Kini makin sering kita saksikan di sekitar kita debat kusir atau juga omong kosong tentang politik semakin marak di warung-warung dan pos ronda.
Tetapi uneg-uneg memang harus tetap dikeluarkan meskipun cuma menjadi omong kosong dan tidak pernah sampai kemana-mana.
Apalagi kalau uneg-uneg tersebut berkaitan dengan urusan perut rakyat kecil, semakin terasa sesak lagi karena ngobrol dengan perut kosong dan hati gamang tentang masa depan yang tidak jelas mau dibawa kemana oleh para orang-orang pintar. Tetapi menurut saya rakyat kecil memang sudah kenyang dipintari.. jadi mungkin mereka tidak memerlukan lagi bahan pangan murah, energi murah, transportasi murah dan biaya pengobatan murah.
Semua yahudi-pun memahami betul kalau setiap jasa selalu ada ongkosnya...mungkin ini juga lah yang menjadi pertimbangan pemerintah RI tercinta ini untuk memungut biaya dari semua yang dinikmati oleh msyarakat dengan harga yang 'pantas'.
Kalaupun toh ada warga yang mati kelaparan atau mati bunuh diri karena kemiskinan itu hanyalah statistik belaka, hanya angka mortalitas biasa. Tak layak jadi prioritas.
Namanya juga debat kusir, nggak pernah sampai kemana-mana walau gigi sampai terasa kering..tetap menjadi omong kosong.
No comments:
Post a Comment