Mulai dari nol

Hari Selasa ini hari yang biasa, tidak terlalu istimewa. Bahkan ketika Rita perempuan yang pernah kutaksir sms pengen pulang kerja bareng, rasanya cuma biasa saja.
Ada fakta unik : Ternyata semua rekan kerja mengungkapkan hal yang sangat saya setujui bahwa setelah lebaran semua mulai dari nol, maksudnya setelah berlebaran semua mengeluhkan hal sama bahwa isi kantong mulai dari angka nol, masih belum paham? Maksudnya semua pada bokek.
Terlepas dari makna suci ramadan, setidaknya menurut saya lebaran memang layak untuk ajang 'foya-foya'. Toh cuma setahun sekali..
Akibatnya, selain memang kantong pas-pasan, seringkali kita lupa mengukur kedalaman kantong ketika berbelanja sehingga akibatnya tekor dan kini sempat muncul niat mulia untuk mempertahankan hidup di sisa bulan oktober dengan cara berhutang. Itu saya lho...
Manusia memang selalu mudah lupa diri apalagi godaan untuk pamer terlalu kuat dan tidak tertahankan..