23/10/2008

Gemerincing uang di internet

Bebarapa bulan yang lalu saya membaca buku tentang blogging dan bagaimana caranya mendapatkan uang dari internet secara cuma-cuma, saya pun kemudian menjadi sangat antusias.
Tanpa sadar hati saya mulai digerakkan oleh uang.
Kemudian saya belajar bagaiman cara-cara membuat weblog, atau blog. Langkah selanjutnya, menurut buku yang saya baca tersebut, adalah membuat blog menjadi terkenal dan memasang iklan didalamnya untuk memperoleh uang. Kemudian sayapun mulai mengenal istilah-istilah seperti adsense, adbrite, kliksaya, technoraty dan lain sebagianya.
Semakin dalam saya terlibat, saya semakin bersemangat, apalagi setelah membaca kisah-kisah sukses para jutawan yang memperoleh kekayaannya dari internet.
Setelah setelah sempat jatuh bangun, mencoba dan beberapa kali gagal membuat blog supaya terkenal. Saya kemudian membaca buku yang lain lagi. Kata buku yang satu ini ternyata menjadi kaya lewat internet tidak semudah yang dibayangkan, perlu kerja keras dan ketekunan. Bahkan harus bersabar ketika uang tidak juga mengalir. Meskipun kesabaran ada juga batasnya.
Hal inilah yang saat ini saya rasakan setelah waktu ratusan bahkan ribuan jam di internet ternyata dolar tidak juga lancar mengalir, bahkan terhenti pada angka yang masih sangat kecil. Saya akui semangat saya sedikit memudar, rasanya seperti berjalan ditengah padang pasir merindukan oase sedangkan yang nampak hanya fatamorgana. Tapi saya hanyalah seorang manusia biasa yang tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang lain, semangat saya hanya tergerak oleh gemrincing uang.
Tapi saya belumlah menyerah, justru fatamorgana itulah yang kini menggerakkan saya. setidaknya berkat hal tersebut saya masih terus melangkah, mencari pijakan yang lebih baik sembari berharap semoga fatamorgana tersebut menjadi kenyataan.
Bagi para netter-netter pemula, seperti saya juga, marilah kita bersama-sama terus berusaha belejar dan menambah pengetahuan agar survive dan sukses di dunia maya. Bravo!!

No comments:

"Agar menjadi 'orang' kita harus melihat ke atas, untuk tetap menjadi 'manusia' kita harus mau melihat ke bawah"