.jpg)
Pernahkah anda iseng-iseng menghitung jumlah pengemis yang secara bergiliran mengetuk pintu rumah kita?
Tentu kita akan sadari bahwa populasi mereka sudah sangat meningkat pesat, saya mulai curiga keluarga program keluarga berencana tidak dikenal di kalangan ini, atau golongan lain mulai masuk bergabung dengan golongan ini...
Mungkin kini kalangan petani, pedagang kecil, dan nelayan melihat profesi pengemis memiliki prospek yang lebih menjanjikan daripada bidang kerja yang selama ini mereka geluti, yang biasa mereka lakukan dengan susah payah dan hasil minim.
Apalagi kini sumberdaya yang ada semakin tidak mendukung seperti misalnya pupuk dan BBM yang nyaris tak terjangkau. Belum lagi harga keringat yang juga semakin murah. Sementara perut tetap harus diisi.
Bahkan dimata saya kini mengemis menjadi pilihan yang rasional karena low cosh, dan 100% profit. Jadi cobalah sekarang kita renungkan, coba sekarang sebutkan 1 alasan saja orang miskin untuk tidak menjadi pengemis? harga diri? apakah harga lebih mengenyangkan daripada sesuap nasi?
Ditambah lagi kini pendidikan mengemis sudah masuk kurikulum dan dijadikan program pemerintah.... melalui BLT, Rakyat kini tidak perlu lagi bersusah payah memancing ikan toh kailnya sudah diganti dengan ikan, tinggal menikmati saja...
BBM mahal diganti dengan uang cash, sungguh kebaikan hati yang luar biasa.. untuk hal ini ini kita layak berterimakasih setulus-tulusnya terutama untuk pelajaran yang diberikan semoga kita dapat menerapkan ilmu tersebut ketika terjun ke masyarakat..
Jadi tunggu apalagi mari kita menjadi pengemis..
No comments:
Post a Comment