27/10/2008

Aku 100 persen normal

Berkali-kali teman saya yang kebetulan juga adalah atasan di kantor menjodohkan saya dengan teman atau kenalannya. Barangkali ia prihatin dengan status saya yang masih terus menjomblo.
Tetapi sebenarnya bukanlah karena saya tidak laku, teapi saya masih merasa belum sreg dengan pacar saya yang sekarang. Ada keraguan besar yang menyelimuti benak saya, tentang masa lalunya.
Sejatinya saya merasa berterima kasih sekali dengan teman saya itu, tetapi ada juga rasa gengsi kalau harus dijodoh-jodohkan demikian seolah barang yang tidak laku.
Jodoh memang aneh, beberapa kali saya merasa telah menemukan jodoh saya tetapi disaat-saat terakhir selalu muncul masalah. Entah berapa wanita yang pernah singgah di hati saya, saya lupa menghitung.
Untuk hal yang satu ini saya akui saya memang pengecut, mungkin saya tipe lelaki yang takut dengan tanggung jawab atau entah apalah istilahnya. Selalu merasa gamang disaat-saat menentukan pilihan.
Namun kini dorongan untuk berkeluarga semakin kuat, baik dari diri saya sendiri dan terutama dari orang sekitar. Mungkin mereka takut atau merasa terancam keselamatan keluarganya mengira saya orang abnormal he he he.. Sumpah saya adalah manusia normal yang juga menyukai lawan jenis yang seusia, bukan peodofil. Naudzubillah min dzalik.
Tapi tentu saja itu hanya guyonan satir saja, saya beruntung dikelilingi teman-teman yang baik, mereka selalu ada di saat-saat saya perlukan.

No comments:

"Agar menjadi 'orang' kita harus melihat ke atas, untuk tetap menjadi 'manusia' kita harus mau melihat ke bawah"